Sabar adalah kunci kesenangan, benteng dari kefakiran, keberanian, penyebab kemenangan, dan kendaraan yang tidak akan menjatuhkan penunggangnya. Kehinaan kefakiran menghalangi seseorang dari kesabaran, sebagaimana kebanggaan kekayaan mencegah dari berbuat adil.
Sabar terhadap segala musibah dan me nyembunyikannya merupakan salah satu perbendaharan kebajikan. Bagi setiap bencana pasti ada batas akhirnya, sedangkan obatnya adalah sabar. Kesabaran yang teguh pasti akan memadamkan api nafsu. Jika kesabaran berbentuk seorang laki-laki, pastilah ia seorang laki-laki yang saleh. (Ali bin Abi Thalib r.a)
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar [41:Fushshilat:35]
Jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang. Dan jika diantaramu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar [08:Al Anfaal:66]
Orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa [02:Al Baqarah:177]
Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (*)(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, `Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun` (sesungguhnya kami milik Allah dan hanya kepada-Nya-lah kami kembali) [02:Al Baqarah:155~156]
Allah tidak membebani seseorang me lainkan sesuai dengan kesanggupannya [02:Al Baqarah:286]
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan [28:Al Qashash:54]
`Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah` (16:An Nahl:127).
`Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas` (39:Az Zumar:10).
Rasulullah Saw bersabda: Allah berfirman: `Barangsiapa yang tidak rela terhadap keputusan-Ku (qadha dan qadar) dan tidak sabar terhadap cobaan-Ku, supaya mencari Tuhan selain Aku` [HR. Thabrani]
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT menurunkan muanah (pertolongan) sesuai dengan kadar yang diperlukan, dan Dia menurunkan kesabaran sesuai dengan kadar cobaan [HR.Ibnu ’Addi]
Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa yang rela dengan rezeki yang sedikit, maka Allah rela pula dengan sedikit amal yang dikerjakannya[HR.Abud Dunya]
Rasulullah Saw bersabda: Orang yang miskin itu bukanlah orang yang berjalan kesana sini meminta-minta kepada manusia, kemudian diberikan dengan sesuap dua suap makanan dan sebuah atau dua buah kurma. Para Sahabat bertanya: `Kalau begitu siapakah orang miskin yang sebenarnya wahai Rasulullah?`. Rasulullah Saw bersabda: `Orang yang tidak mendapat kesenangan yang cukup untuk dirinya tetapi karena mereka sabar, dia menyembunyikan keadaannya dan tidak meminta-minta kepada orang lain, dia akan diberikan sedekah tanpa dia meminta oleh orang lain` [HR. Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda: Tiga golongan yang dimurkai Allah yaitu, Pria tua renta yang senang berzina, Fakir yang penipu, Orang kaya yang berlaku zalim [HR.Tirmidzi]
Rasulullah Saw bersabda: Setiap musibah yang menimpa orang-orang muslim adalah suatu pelebur kesalahan biarpun hanya sekedar tersusuk duri[HR. Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda: Doa bermanfaat untuk melenyapkan musibah yang sedang menimpa dan untuk menolak musibah yang akan datang, karena itu kalian hamba-hamba Allah, ber-doalah [HR. Al Hakim]
Rasulullah Saw bersabda: Siapa yang bersabar, maka Allah akan menganugrahkan kesabaran. Seseorang itu tidak dikaruniakan sesuatu pemberian yang lebih baik dan lebih luas selain oleh sabar [HR. Bukhari, Muslim]
Rasulullah Saw bersabda: Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan adu otot. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat Menguasai dirinya ketika sedang marah [HR. Bukhari, Muslim]
`Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami`(02:Al Baqarah:250). Ada sejumlah permasalahan yang berada didalam musibah yaitu adanya kesabaran, adanya takdir, adanya tuntutan agar seorang hamba menyadari bahwa yang mengambil adalah yang memberi, dan bahwa yang mencabut adalah yang menganugrahkan.
`Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman`(22:Al Hajj:38). Ini adalah sebuah janji dan kabar gembira dari Allah bagi orang-orang yang beriman, bahwa Dia akan membela mereka dari segala perkara-perkara yang buruk karena keimanan mereka yaitu keburukan orang-orang kafir, keburukan godaan setan, keburukan amal-amal mereka sendiri dan membantu meringankan beban yang memberatkan mereka.
Setiap mukmin berhak atas pembelaan dan keutamaan sesuai dengan kadar keimanannya. Allah menghibur orang yang sedang ditimpa musibah dan meringankan kesulitan yang dihadapinya, yang merupakan salah satu dari sekian banyak nikmat dari buah keimanan. Seorang hamba yang ditimpa musibah, dan ia menyadari bahwa musibah yang menimpanya berasal dari Allah, bahwa segala yang akan menimpanya pasti terjadi, dan bahwa segala yang menurut ketentuan Allah tidak akan menimpanya, pasti tidak akan terjadi. Sehingga ia dapat menerima dan pasrah pada takdir, sekalipun menyakitkan, dan bencana sebesar apapun akan tidak berarti dihadapnnya karena keyakinannya bahwa semua itu berasal dari Allah dan berarti ia akan mendapat pahala-Nya karena kesabarannya.
Akibat dari segala sesuatu itu masih di awang-awang, bisa saja sesuatu yang dicintai itu ternyata ada dalam hal yang tidak disukai, atau yang tidak disukai itu ternyata ada dalam hal yang dicintai. Orang yang bergelimang kenikmatan ternyata banyak termakan oleh kenikmatan itu sendiri, dan orang yang menderita dalam hidupnya karena penyakit yang dideritanya ternyata bisa sembuh oleh penyakit itu sendiri.
Mungkin saja Allah mencoba hamba-Nya dengan cobaan yang sebenarnya melepaskannya dari kehancuran, sehingga cobaan itu menjadi nikmat yang terbesar baginya. Pada dasarnya orang yang bersabar akan menghadapi ujian, menerima semua ketentuan Allah, dan bersabar atas semua kesulitan, yang kemudian Allah akan menampakkan kebaikan-Nya agar selanjutnya ia bisa memahami kemaslahatan yang tersembunyi dibalik cobaan.
Cobaan adalah latihan dari Allah, dan tentunya pelatihan tidak akan selamanya. Maka beruntunglah orang yang bersabar selama masa latihan itu berlangsung. Menunggu pertolongan dan jalan keluar dengan bersabar akan mendatangkan kebahagiaan, maka dia berhak memakai mahkota kemenangan dan mahkota keberhasilan yang telah Allah janjikan. (`Aidh Al-Qarni)
Sebenarnya cobaan yang datang kepadamu itu bukannya akan menghancurkanmu, melainkan sebenarnya adalah untuk menguji ketahananmu, mengesahkan kesempurnaan imanmu, menguatkan dasar kepercayaanmu dan memberikan kabar baik kedalam bathinmu, agar Allah mengetahui orang-orang yang ber-jihad dan ber-sabar diantara hamba-hamba-Nya. (Pustaka)
Jika kecintaan Allah terhujam kedalam hati maka akan merasa tentram bersama-Nya dan membenci segala sesuatu yang melalaikan-Nya, hal ini tidak akan dicapai dengan khayalan tetapi harus dicapai dengan merendahkan diri kepada-Nya, ikhlas dengan segala keputusan-Nya dan sabar dengan cobaan-cobaan-Nya, maka jika engkau mengamalkan apa yang terlihat, Allah akan mendatangkan kepahaman dan yang pertama kali dipahami adalah kepahaman bathin yang mempengaruhi jiwa. (Pustaka)
Sebuah karakter terbentuk tidaklah karena pelatihan yang dilakukan sekali atau dua kali, karakter terbentuk karena pengamalan yang berulang-ulang yang harus didukung dengan keikhlasan dan kesabaran agar tidak terasa bosan dan melelahkan. Pecahnya batu yang dipalu, bukan karena pukulan terakhir, akan tetapi oleh pukulan yang berulang-ulang. Pukulan yang memecahkan hanya merupakan akibat dari pukulan-pukulan sebelumnya. Alangkah banyaknya orang yang dalam usahanya gagal ditengah jalan dan alangkah banyaknya yang berputus asa sebelum memetik buah hasil dari usahanya. (Pustaka)
Bersabar dari kemaksiatan, baginya sembilan ratus derajat. Bersabar dalam ketaatan, baginya enam ratus derajat. Bersabar dalam menghadapi cobaan, baginya tiga ratus derajat. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan dicukupkan pahalanya tanpa batas. (Pustaka)
No comments:
Post a Comment